Animasi Armadodi

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by Armadodi FlamingText.com

Rabu, 30 November 2011

KEHANCURAN SUATU BANGSA

Menguak Sebab–Sebab Kemunduran dan
Kehancuran Suatu Bangsa



Mengungkap sejarah peradaban manusia tidak terlepas dari kejayaan dan kehancuran, kebangkitan dan keterpurukan. Al-Qur’an sebagai kitab ummat Islam banyak mengandung dan mengungkap sejarah peradaban manusia. ¾ dari isi kandungan Al-Qur’an adalah sejarah. Ada ungkapan Arab yang mengatakan “al-taarikh yaduuru binafsihaa”, artinya “ Sejarah akan berulang kembali ”. 

Firman Allah dalam surah Al-Isra (17) : 16
                 “ Dan apabila Kami berkehendak membinasakan suatu kota, Kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah untuk bertaqwa berbuat shaleh, akan tetapi mereka berlaju durhaka di dalamnya, maka layaklah bagi mereka azab, maka Kami binasakan mereka sehancur hancurnya ”.

Allah SWT mengungkapkan bahwa hancurnya suatu kota atau kaum terlebih dahulu diutus Rasul. Untuk membuktikan janji Allah dan peringatan-Nya, maka ada syarat-syarat yang muncul di kota itu sebagai sebab undangan datangnya azab. Indikator-indikator datangnya undangan kehancuran dari Allah SWT ialah : 

a. Kami perintahkan mereka yang berpola hidup mewah agar taat kepada Allah dengan beramal shaleh, tetapi mereka fasik menolak hukum Allah dengan menebarkan kemaksiatan dan kemusyrikan di tengah-tengah masyarakat.
b.     Kami jadikan orang-orang yang pola hidupnya mewah menjadi penguasa di negeri itu.
c.     Kami bangkitkan pembesar-pembesar yang menyombongkan diri lagi hidup   mewah.
d.   Para pembesar dan penguasa di negeri itu mengeruk kekayaan negara untuk kepentingan pribadi dan keluarga.
e.  Penguasa dan orang kaya di negeri itu terlalu sering melampaui batas karena mereka melihat dirinya bergelimang harta.

      "Dan jika Kami hendak membinaskan suatu negeri, maka Kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnyalah berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya". (QS Al-Isra : 16)    

"Sesungguhnya tanda-tanda datangnya azab kepada suatu negeri ialah diangkatnya ilmu agama, diangkatnya orang jahil jadi pemimpin, minuman keras terang-terangan, 
dan perzinaan di lakukan secara terbuka

Berlindung kita dari hal yang demikian.

Sabtu, 12 November 2011

Negara Baru Mengakui Kiprah dan Jasa Buya Hamka


Meski Terlambat, Buya Hamka Akhirnya Mendapat Gelar Pahlawan Nan Pantiang bagi Buya Hamka bukan Gala Pahlawan, Bukan Itu Nan Dicari Baliau

Kamis, 10 Nov 2011

Di Hari Pahlawan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada tujuh orang yang dianggap berjasa bagi bangsa. Dua di antaranya Syafruddin Prawiranegara dan Abdul Malik Karim Abdullah atau Buya Hamka. Penyerahan gelar dilakukan di Istana Negara Jakarta, belum lama ini.
Berikut sekilas tentang perjuangan Buya Hamka: Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA, yakni singkatan namanya, (lahir di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, dan aktivis politik.
Belakangan ia diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang merupakan pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906.
Hamka aktif dalam gerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Ia mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan takhayul, bid'ah dan khurafat serta dan kebatinan sesat di Padang Panjang.
Kegiatan politik Hamka bermula pada tahun 1925 ketika beliau menjadi anggota partai politik Sarekat Islam. Pada tahun 1945, beliau membantu menentang usaha kembalinya penjajah Belanda ke Indonesia melalui pidato dan perang gerilya di dalam hutan di Medan. Pada tahun 1947, Hamka diangkat menjadi ketua Barisan Pertahanan Nasional, Indonesia.
Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jabatan itu ketika Soekarno menyuruhnya memilih antara menjadi pegawai negeri atau bergiat dalam politik Masyumi.
Hamka pun menjadi anggota Konstituante Masyumi. Tapi kemudian, Masyumi diharamkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1960. Dari tahun 1964 hingga tahun 1966, Hamka dipenjarakan oleh Presiden Sukarno karena dituduh pro-Malaysia.
Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum MUI, tetapi beliau kemudiannya mengundurkan diri pada tahun 1981 karena nasihatnya soal larangan ucapan selamat Natal tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.
Semasa hidupnya, Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan internasional seperti anugerah kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas al-Azhar, 1958, dan  Doktor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia (1974).
Buya Hamka pernah dipenjara oleh Soekarno, selama 2 tahun 4 buan (20 Agustus 1964-23 Januari 1966). Selama di penjara itulah, Buya menghasilkan karya monumental, yakni “Tafsir Al-Azhar. Selama di penjara pula Buya mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 150 kali.
Ulama yang Jurnalis


Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, Hamka merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam.
Di Medan, Buya Hamka pernah menjadi Hoof Redaktur majalah Pedoman Masyarakat dengan tiras 5.000 eksemplar. Berbekal dari sini, Panji Masyarakat pun didirikan dan langsung dinahkodainya, walau mengalami pasang surut karena dibreidel oleh Soekarno, lantara memuat kritikan Mohammad Hatta yang menulis tentang “Demokrasi Kita”. Majalah ini di masa Orde Baru diizinkan kembali terbut dan beliau tetap menjadi pemimpin redaksinya hingga menjelang wafat tahun 1981.
Saat peralihan dari Soekarno  ke Soeharto, Buya didatangi oleh Letnan Jenderal Sudirman dan Muchlas Rowi untuk menghidupkan kembali majalah Islam dengan nama lain “Gema Islam”, kendati isinya tetap seperti Panji Masyarakat yang dibreidel Soekarno ketika itu. Tujuannya adalah untuk mengimbangi propaganda kaum Komunis yang mengusung Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang mengajarkan konsep atheis.
Sekalipun Buya Hamka tidak didudukkan sebagai Pimpinan Redaksi, tidak jadi soal, karena ini adalah strategi untuk memuluskan dua kepentinga, yaitu: menyelamatkan umat Islam dan angkatan darat yang sama-sama berkolaborasi menyelamatkan bangsa dalam melawan komunisme saat itu. Ternyata yang puny aide dan yang membiayai penerbitan Gema Islam ini adalah Jenderal Abdul Haruis Nasution sendiri yang waktu itu menjabat sebagai KASAD.
Saat itu, kaum komunis berada di atas angin dan berupaya mengucilkan peranan ulama Islam. Buya Hamka yang mewakili budayawan Islam juga diserang martabatnya oleh organisasi kebudayaan PNI, yaitu Lembaga Kebudayaan Nasional. Harian Bintang Timur yang merupakan corong komunis mencaci maki Buya Hamka soal bukunya “Tenggelamnya Kapal Vanderwijk”. Berbulan-bulan lamanya beliau dituduh sebagai plagiator karya sastra. Setelah itu Buya ditangkap, bukan lagi soal sastra atau soal dakwahnya, melainkan karena kena UU Anti-Subversif, yaitu tuduhan mengadakan komplotan hendak membunuh presiden Soekarno.
Hadirnya Gema Islam sebelum beliau ditangkap, telah memupuk rasa keislaman umat saat itu. Wartawan Tiga Zaman Rosihan Anwar mencatatnya dalam kenang-kenangan 70 tahun Buya Hamka. Rosihan menuturkan, bahwa dengan terbitnya Gema Islam itu telah mengumandang dengan santer dakwah Islamiyah. Ia melihat posisi kedudukan umat Islam saat itu terdesak dan terjepit. Secara politik Partai Komunias Indonesia (PKI) sedang mendapat angin dari Soekarno, dan mereka tidak ingin mengabaikan kesempatan untuk mengucilkan golongan Islam dari gelanggang politik nasional.
Ada yang menarik dari Buya Hamka, soal pelurusan sejarah masuknya Islam ke Nusantara. Ia punya pandangan lain. Beliau mengatakan, Islam masuk bukan  di abad pertengahan dan bukan pula dari India. Justru pada abad VI atau ke-VII dan langsung dari Hijaz atau Arab. Kalau ada yang mengatakan dari India, maka bisa saja sejarah itu disimpangkan orientalis untuk kepentingan sesuatu. Disarikan dari (voa-islam) Jakarta

Kamis, 10 November 2011

BISNIS ONLINE

5 Langkah Memilih Software Bisnis  
PDF Cetak E-mail
Jum'at, 11 November 2011 11:00
sofware_bizMemilih software bisnis yang tepat turut menyumbang keberhasilan bisnis Anda. software bisnis melakukan banyak proses dengan otomatis sehingga sangat menghemat waktu dan efisien. Anda harus menentukan jenis software apa yang tepat bagi bisnis Anda seperti akunting, manajemen proyek, sumber daya manusia, pembayaran gaji, prosesor kata, atau alat pengendali inventaris. Pilihan software Anda juga harus mempertimbangkan jenis bisnis apa yang Anda jalankan. Untungnya kini banyak cara untuk meneliti dan menentukan software terbaik bagi Anda.

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda tempuh untuk mendapatkan software yang Anda butuhkan:

1. Ketahui apa saja yang Anda perlu lakukan dengan software bisnis

Apakah Anda seorang penulis lepas yang membutuhkan software pencatatan penyerahan naskah? Atau Anda seorang pengusaha ritel dan membutuhkan sebuah software untuk mencatat inventaris Anda? Ada berbagai macam kebutuhan khusus seperti dua contoh tadi. Namun ada juga yang hanya menyentuh kebutuhan dasar saja. Jika Anda adalah seorang staf, Anda harus membeli software pembayaran gaji. Untuk pencatatan standar bisa digunakan software pengolah kata yang bisa fleksibel untuk berbagai tujuan pemakaian, dari menulis proposal hingga korespondensi atau bahkan iklan.

2. Teliti software sebelum membeli

Baca semua hal yang bisa Anda baca tentang software tersebut. Anda bisa mencari secara online atau mengunjungi toko buku, membaca jurnal ekonomi dan perdagangan. atau bahkan menelusuri surat kabar. Ada begitu banyak informasi tentang paket software bisnis. Temukan yang tersedia di toko terdekat dan pastikan harganya sesuai anggaran Anda.

3. Kunjungi toko software

Pergilah ke toko pengecer software dan cobalah untuk merasakan pengalaman menggunakan software yang Anda inginkan tersebut. Anda biasanya akan diberikan kesempatan untuk berbicara dengan staf penjualan toko tentang berbagai pilihan software yang tersedia.

4. Mendaftar dalam kursus

Banyak lembaga kursus yang bisa mengajari Anda bagaimana menggunakan sebuah software dengan baik dan efisien dalam waktu yang lebih singkat daripada harus belajar sendiri.

5. Buat keputusan

Kini Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung menggunakan software tersebut, maka Anda sudah siap untuk menjatuhkan pilihan.

Banner Armadodi


Tweet PKS Watch

Sahabat (Best Friend Forever) - Super 7